||BEGAL
GAGAL “KANAI SIPAK ”_
Oleh
: Akang Basituo
Padang menjadi salah satu daerah Kota
Wisata di Sumatera Barat, namun disamping itu juga menjadi incaran kejahatan
para pembegal.
Sekedar informasi dan berbagi cerita
mengenai bahaya Begal di Kota Padang. Kejadian ini, bermula kemarin (22/10)
sehabis Maghrib sekitar pukul 19.00, seorang Bapak – bapak yang diketahui
namanya Gusmanto (46) mengendarai sepeda motornya (Supra X 125) untuk mengurusi
bahan Skripsi dirumah salah seorang Dosen Pembimbing yang kebetulan jauh dari
rumah beliau.
Sepulang mengurusi urusasn dari tempat
Dosen Pembimbing, Gusmanto yang mengendarai sepeda motornya seorang diri ketika
itu pulang melewati jalan pintas, supaya lebih cepat sampai kerumah beliau di
Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Sesaat ditengah jalan sekitar pukul
21.30 wib, beliau dihentikan oleh
seorang laki – laki, yang menurut keterangan Gusmanto laki – laki tersebut
hendak menumpang kepertigaan depan atau sampai menemukan angkot dan ojek untuk
menghantar pulang karena kemalaman baru pulang bekerja.
Dengan tidak curiga sama sekali dan
merasa kasihan, Gusmanto kemudian menghentikan sepeda motor yang ia kendarai
dan membawa beserta laki – laki yang ketika itu berbadan tegap dan berkumis
memakai baju kaos oblong bercak hitam.
Dipertengahan jalan tepatnya dikawasan
kosong, laki – laki itu menjalankan aksinya dengan cara menggoyangkan sepeda
motor yang dikendarai Gusmanto dari belakang tempat duduknya. Saat itu laki –
laki itu mengeluarkan ucapan “ elok – elok lah mambaok onda da, ba a uda
mambaok onda ko?” | “alah elok ambo mambaok onda mah, dak elok ba a lo?” Dan
saat itu, laki – laki tersebut kemudian secara tiba – tiba meminta Gusmanto
untuk menghentikan sepeda motornya. Sesaat ketika hendak turun, laki – laki tersebut
langsung ‘mamacik krah’ baju Gusmanto untuk melanjutkan aksinya yang tadi
sempat tertunda. Dari situ, Gusmanto langsung curiga kalau hal tersebut sudah
tidak aman lagi dan langsung dengan sigap melepaskan tangan laki – laki itu
dari baju beliau dan langsung ‘mangalatiak kida’ laki – laki tersebut. Ketika itu,
laki – laki tersebut langsung mengucapkan kata – kata yang cukup menantang “kareh
ang mah !!!”. Belum lagi laki – laki itu melanjutkan perkataanya, dengan sigap
Gusmanto “manyipak” perut laki – laki tersebut hingga terperosok kedalam
selokan tempat mereka berhenti. Dengan cepat kemudian Gusmanto, menghidupkan
sepeda motor dan hendak meninggalkan laki – laki tadi yang masih berada dalam
selokan. Sebelum sepeda motor hendak jalan, dari balik semak keluarlah 2 orang
pemuda lagi yang diketahui adalah teman dari lai – laki tadi yang “kanai sipak”,
karena dari dalam selokan ia berteriak “kalua lah kalian lai, inyo kabur ko ha”.
Memang Allah telah bersama orang baik,
sebelum 2 orang pemuda itu mendekati Gusmanto, sepeda motor itu sudah berlalu
meninggalkan 2 orang pelaku yang terpelongo menyaksikan satu orang temannya “Kanai
Sipak” masih tersungkur dan ‘baluluak’ dalam selokan di Daerah Rawang, Koto Tangah
atau sekitaran jalan dari Pasa Pagi menuju Tunggul Hitam dan Bungo Pasang, Koto
Tangah, Kota Padang ini.
Gusmato, seorang laki – laki yang
berasal dari Painan, Kabupaten Pesisir Selatan yang sekarang sedang
menyelesaikan penelitian Sarjana Pertaniannya di salah satu Perguruan Tinggi
Swasta di KotaPadang, Universitas Taman Siswa yang ia pilih untuk menimba ilmu
Pertaniannya ini hanya mengucapkan “ambo cuman baniek eloknyo, mangko ambo
numpangan, mungkin kok dak takah itu baliau, ambo antaan e sampai rumah mah”
(a.Bst | October 23th, 2016)
selamat malam Rio..
BalasHapusselamat malam kembali Pak,semoga bermanfaat Pak,
Hapuskebetulan korban dari keluarga Rio Pak..