Minggu, 23 Oktober 2016

BEGAL GAGAL "KANAI SIPAK"

||BEGAL GAGAL “KANAI SIPAK ”_

Padang menjadi salah satu daerah Kota Wisata di Sumatera Barat, namun disamping itu juga menjadi incaran kejahatan para pembegal.
Sekedar informasi dan berbagi cerita mengenai bahaya Begal di Kota Padang. Kejadian ini, bermula kemarin (22/10) sehabis Maghrib sekitar pukul 19.00, seorang Bapak – bapak yang diketahui namanya Gusmanto (46) mengendarai sepeda motornya (Supra X 125) untuk mengurusi bahan Skripsi dirumah salah seorang Dosen Pembimbing yang kebetulan jauh dari rumah beliau.
Sepulang mengurusi urusasn dari tempat Dosen Pembimbing, Gusmanto yang mengendarai sepeda motornya seorang diri ketika itu pulang melewati jalan pintas, supaya lebih cepat sampai kerumah beliau di Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Sesaat ditengah jalan sekitar pukul 21.30 wib, beliau  dihentikan oleh seorang laki – laki, yang menurut keterangan Gusmanto laki – laki tersebut hendak menumpang kepertigaan depan atau sampai menemukan angkot dan ojek untuk menghantar pulang karena kemalaman baru pulang bekerja.
Dengan tidak curiga sama sekali dan merasa kasihan, Gusmanto kemudian menghentikan sepeda motor yang ia kendarai dan membawa beserta laki – laki yang ketika itu berbadan tegap dan berkumis memakai baju kaos oblong bercak hitam.
Dipertengahan jalan tepatnya dikawasan kosong, laki – laki itu menjalankan aksinya dengan cara menggoyangkan sepeda motor yang dikendarai Gusmanto dari belakang tempat duduknya. Saat itu laki – laki itu mengeluarkan ucapan “ elok – elok lah mambaok onda da, ba a uda mambaok onda ko?” | “alah elok ambo mambaok onda mah, dak elok ba a lo?” Dan saat itu, laki – laki tersebut kemudian secara tiba – tiba meminta Gusmanto untuk menghentikan sepeda motornya. Sesaat ketika hendak turun, laki – laki tersebut langsung ‘mamacik krah’ baju Gusmanto untuk melanjutkan aksinya yang tadi sempat tertunda. Dari situ, Gusmanto langsung curiga kalau hal tersebut sudah tidak aman lagi dan langsung dengan sigap melepaskan tangan laki – laki itu dari baju beliau dan langsung ‘mangalatiak kida’ laki – laki tersebut. Ketika itu, laki – laki tersebut langsung mengucapkan kata – kata yang cukup menantang “kareh ang mah !!!”. Belum lagi laki – laki itu melanjutkan perkataanya, dengan sigap Gusmanto “manyipak” perut laki – laki tersebut hingga terperosok kedalam selokan tempat mereka berhenti. Dengan cepat kemudian Gusmanto, menghidupkan sepeda motor dan hendak meninggalkan laki – laki tadi yang masih berada dalam selokan. Sebelum sepeda motor hendak jalan, dari balik semak keluarlah 2 orang pemuda lagi yang diketahui adalah teman dari lai – laki tadi yang “kanai sipak”, karena dari dalam selokan ia berteriak “kalua lah kalian lai, inyo kabur ko ha”.

Memang Allah telah bersama orang baik, sebelum 2 orang pemuda itu mendekati Gusmanto, sepeda motor itu sudah berlalu meninggalkan 2 orang pelaku yang terpelongo menyaksikan satu orang temannya “Kanai Sipak” masih tersungkur dan ‘baluluak’ dalam selokan di Daerah Rawang, Koto Tangah atau sekitaran jalan dari Pasa Pagi menuju Tunggul Hitam dan Bungo Pasang, Koto Tangah, Kota Padang ini.
Gusmato, seorang laki – laki yang berasal dari Painan, Kabupaten Pesisir Selatan yang sekarang sedang menyelesaikan penelitian Sarjana Pertaniannya di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di KotaPadang, Universitas Taman Siswa yang ia pilih untuk menimba ilmu Pertaniannya ini hanya mengucapkan “ambo cuman baniek eloknyo, mangko ambo numpangan, mungkin kok dak takah itu baliau, ambo antaan e sampai rumah mah” (a.Bst | October 23th, 2016)

2 komentar:

  1. Balasan
    1. selamat malam kembali Pak,semoga bermanfaat Pak,
      kebetulan korban dari keluarga Rio Pak..

      Hapus