Rabu, 05 Oktober 2016

MENCARI JUDUL

||MENCARI JUDUL_



[tinong...tinong...]Notifier_Eager (sebuah nada pesan baru BBM dari smartphone Bla*kBerry putih kesayangan saya).
,,,Gerakan ujung pulpen itu terhenti tepat diatas kertas yang masih belum selesai saya tulis. Ingin saya meraih telfon genggam itu,dan segera membaca isi pesan BBM tersebut. Tapi saya berfikir,mungkin cuma Broadcast atau orang iseng saja.
Sebetulnya sih, takut 'memecah' terawangan dan imajinasi saya, maklum lagi Belajar Nulis dan ingin malam ini netasin lagi tulisan-tulisan dikertas kusam saya.
Mencoba untuk yakin, semoga saja imajinasi ini gak cepat ngilang begitu saja. Saya taruh pulpen disudut kertas, penasaran ingin membaca isi pesan BBM di HP yang kebetulan saya chas.
Sebuah pesan baru dari (Vie Vy RK) - nama yang terpampang disalah satu kontak BBM saya.
Seorang perempuan,teman kecil, berseragam Putih Biru "Vivi Amelia" didada kanan seragamnya ± 15 tahun silam.
"alun lalok lai?" (bahasa padang), pesan singkat itu berlanjut dengan saya membalas "dak bisa lalok do, adoh yang Menghantui, padahal bisuak pagi adoh jadwal luar kota".
Berfikir ia dengan kesimpulan dirumah yang saya tempati ada hantunya, apalagi cuman tinggal sendiri.
Kemudian dengan memberi penjelasan, kalau saya dihantui sama 'pulpen & kertas', seiring dengan penjelasan itu masuk pesan baru balasan "selamat menulis".
Saya berfikir, apa ia akan bertanya saya menulis apa, atau gak peduli sama sekali saya mau menulis apa?

"KAKI YANG MILIKI TUJUAN, HATI BERKATA AKAN" 
...Hendak ia lalui,jalan itu berpihak menepis tujuan.
Merenung, sejenak ia berfikir apa harus kembali?
Untuk jemput semua yang pernah ia tapaki dalam perjalannya.
Namun, untuk menoleh saja ia rapuh.
Saat renungan itu, dari seberang terdengar teriakan.
Berbisik kepada hati, untuk mengejar teriakan itu.
Untuk apa renungi semua catatan yang ada?
Diseberang sudah menyediakan kertas putih dan alat tulisnya.
Tinggal ia mau menulis apa?meskipun ia menepis jalan kelam.
Ia punya mata untuk berjalan (hati) dan punya kaki untuk melihat (tujuan).
Hingga ia punya salam rindu untuk kembali bangkit, arti dari kehidupan. (a.Bst)

Sekedar tulisan tak jelas diatas yang saya kirimkan ke pesan BBMnya, dan entah dari mana juga tulisan itu saya coba tulis, mungkin terawangan dan imajinasi saya yang mewakili untuk isi kertas saya saat itu. Tak lama, handphone saya berdering tanda sebuah pesan baru masuk.
"...Ia punya mata untuk berjalan (hati) dan punya kaki untuk melihat (tujuan)"
Aneh saya melihat potongan tulisan ini, kenapa kembali lagi ke handphone putih saya.
Dengan sebuah pesan dibawahnya "tulisannya bagus, apalagi kalimat yang ini memiliki makna yang dalam...saya pakai buat status di wall F*ceBook saya ya".
Saya cuma sampaikan "pakai saja dan makasih kalau memang suka"
Ditemani sebatang r*kok tak lupa secangkir kopi panas, teringat kertas dan pulpen yang tadi sempat saya tinggal. Mungkin mereka merajuk diujung pulpen, untuk kembali tumpah dikertasnya. Ingin rasanya saya kembali lanjuti tulisan itu, sejenak saya berfikir.
Ternyata untuk menulis kita perlu seseorang 'penikmat dan pemerhati tulisan', layaknya Vivi Amelia mendalami sebuah bait kalimat menjadi arti.
Hingga saya belum temui sebuah judul untuk tulisan ini, dan masih MENCARI JUDUL. Saya hanya menulis untuk dia di pesan BBM itu "good night, sampai ketemu DIKERTAS".
(a.Bst | September 30th, 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar