Oleh : Akang Basituo
Singgang atau
yang biasa dikenal dengan nama Kue Bika, merupakan salah satu makanan tradisional asal
Sumatera Barat. Panorama kali ini kita akan jalan-jalan ke Korong
Perbatungan, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, salah satu Nagari dimana salah seorang warganya masih memproduksi Kue Singgang sejak
puluhan tahun silam.
Ya...beliaulah seorang nenek bernama Nurbiah, yang akrab
dipanggil warga sekitar dengan sebutan Cik Piah. Cik Piah yang sudah berumur
sekitar 91 tahun ini, memulai usaha Kue Singgang sejak tahun 1950. Usaha kue
singgang Cik Piah masih menggunakan cara tradisional, dimana proses
pemanggangan kue menggunakan Balango yang terbuat dari tanah liat dan
pemanggangan menggunakan sabut kelapa.
Kue Singgang Cik Piah bisa terbilang
unik, dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari ukuran Kue Singgang atau kue
bika biasanya. Cik Piah membuat kue singgang ini juga masih memakai resep
dari keluarga, resep kue yang beliau pertahankan sampai sekarang ini membuat
cita rasa Kue Singgang Cik Piah masih sangat diminati warga sekitar. Sengaja
membuat dengan ukuran yang sedikit lebih besar, supaya sarapan pagi buat warga
sedikit mengenyangkan dengan cita rasa yang khas. Cik Piah yang sekarang
sudah berusia lanjut, tidak bekerja sendiri lagi. Usaha kue Singgang Cik
Piah yang sekarang sudah dilanjutkan oleh anak dan menantunya tetap
mempertahankan resep turun temurun dari Cik Piah. Uni Ides beserta suami, memproduksi kue Singgang ini setiap harinya dimulai dari selesai Shalat Subuh
hingga pukul 09.00 kue singgang Cik Piah habis diborong warga. Memang, kue
singgang Cik Piah menjadi incaran sarapan pagi buat warga nagari koto baru dan
sekitarnya. Disamping selain kue singgang, Cik Piah dan anaknya Uni Ides
juga menyediakan sarapan pagi berupa Katupek Gulai.
Dipagi yang cerah itu, Cik Piah dengan
telatenpun membuat katupek dari pucuk daun kelapa. Didampingi oleh warga
sekitar, sembari menunggu antrian Kue Singgang yang masih dibubungi bara api Sabut Kelapa, Cik Piah tetap akrab bercerita dengan warga. Meski mata beliau
yang sekarang sudah tidak terlalu bisa melihat dengan jelas, Cik Piah selalu
akrab dengan warga hanya dengan mengenali suara warga. Di Nagari Koto Baru Kue Singgang itu berasal, dari tangan seorang nenek yang sekarang sudah
berusia 91 tahun. Dari dahulu mereka yang menyebut Singgang Cik Piah, hingga
sekarang masih tetap bisa menjumpai Singgang Cik Piah itu tetap ada.
(a.Bst | October 15th, 2016)
(a.Bst | October 15th, 2016)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar